Rabu, 12 Juni 2013

Life Is Adventure VI

Diposting oleh Unknown di 02.35 0 komentar
BAB VI : EVENING IN LONDON

Aku kembali menyesap Green tea hangat yang baru saja ku buat tadi..,memandangi Jalanan perumahan yang tertimbun salju.., mengintip jendela-jendela rumah yang bersinar temaram dari balkon kamarku.., Senyumnya yang menawan kembali terlintas diotakku.. Justin Bieber.. Nama yang indah, seindah pemilik nama itu, wajah yang terpahat sempurna, kornea matanya “Astaga.. Ada apa denganku?!” racauku. Aku kembali merutuki diriku yang mudah jatuh hati pada seseorang..err yahh sungguh itu fakta… ku fikir itu bukan cinta.. pasalnya aku memang belum mengerti apa itu cinta..
Aku kembali masuk ke dalam kamar, dan turun ke bawah.. aku melihat esme hendak naik ke atas.., tapi sepertinya dia mengurungkan niatnya ketika melihatku, “Ada apa esme?” tanyaku penasaran “Sepertinya kau akan libur kerja selama sebulan” ucapnya “sebulan?kenapa?” tanyaku kaget “Yeah aku akan merenovasinya” balasnya “Kau gila? Merenovasi sebulan?kau ingin restoranmu bangkrut?” tanyaku “Hey.. tenanglah darl., restoranku tak hanya itu bukan?” jawabnya enteng. Aku hanya mengangkat bahu dan pergi ke dapur “Dimana logan?” tanyaku sambil mengambil beberapa snack dikulkas “berkencan” balas Esme singkat “ahh dasar playboy.. aku heran kenapa banyak wanita yang mau dengannya” tanyaku sembari duduk disofa memperhatikan Esme yang sepertinya tengah menyiapkan makan malam “dia itu seperti pamanmu.., sewaktu dicollage dulu Gerald selalu dikerumuni gadis-gadis cantik yang selalu memujanya tapi..dengan mudahnya ia jatuh hati padaku mengabaikan semua gadis-gadis yang menurutku lebih cantik dariku dan akulah gadis yang ia pilih.. itu sangat romantic bukan?” kenangnya aku memutar bola mataku jengah “Romantis? Err kau terlalu berlebihan Esme..” balasku “Kau ini belum merasakannya saja..lihat saja nanti saat kau merasakannya.., kau pasti akan terlihat lebih gila dariku” balasnya “merasakan apa?” tanyaku bodoh “satu kata keramat yaitu CINTA” balasnya sok bijak.

SKIP

Aku kembali membenahi beberapa lampu hias diruangan ini.., beberapa orang lainnya terlihat ikut  membenahi bagian lain.. yahh persiapan promnite.. Acara culture budaya itu diundur bulan depan saat musim semi sekaligus saat tahun ajaran baru dimulai.. dan sebagai gantinya acara promnite untuk kelas tiga pun kembali diadakan. Promnite akan dilaksanakan seminggu lagi. Dan sudah delapan puluh persen persiapannya.., aku yakin ini akan menjadi promnite yang menabjubkan. “Hey.. ini dua tiket untukmu” Carol memberikan dua buah tiket promnite kepadaku.., Aku menyipit kearahnya “Kenapa kau berikan aku dua tiket ?” tanyaku heran “Well, mungkin kau dapat mengajak seseorang” balasnya “ Kau menghinaku? Hey apa kau ini sudah lupa jika temanmu ini masih kelewat single?ck” balasku sebal dia terkekeh geli mendengar penuturanku “Kau bisa mengajak Logan mungkin..” balasnya asal “Kau gila? Mengajak seorang playboy gila yang berlaga sok tampan?err aku tak sudi membawanya ke promnite” balasku bergidik ngeri membayangkan Logan yang datang bersamaku diacara promnite “Astaga… itu akan jadi mimpi buruk” lanjutku “hey.. dia itu sepupumu.. kau tak boleh menghinanya seperti itu.., lagi pula dia memang tampan” Ucap Carol dengan senyum misterius, “astaga… jangan bilang kau menyukainya?? Ku mohon katakan tidak.. aku tak ingin memiliki ipar sepertimu” aku menggelengkan kepalaku kuat “Carrrrrlllleeeeeeyyy” teriaknya sebal sambil memukuliku dengan tumpukan tiket promnite yang ia bawa “errr Stop ittt Carooolllll” balasku sebal

SKIP

Setelah kegiatan classmet hari ini berakhir, Aku kembali melakukan kegiatan bodohku.. berjalan mengitari tiap lorong di sekolah ini.. Aku kembali teringat dengan ruang music kemarin.., aku pun bergegas melangkahkan kakiku ke ruang music…. Dannn Lagi. Aku mendengarnya!!!
“And I've been thinkin so much
That imma call you anyway and say
Nights in Paris used to feel so right
Rather stay in my hotel talk to you all night
Evenings in London
Never felt so sad
I wish you were here to share these days so bad

The life we chose we're never together
And never together but always and forever
Mornings in Rome
Yeah you should be here too
And even in London
I'll always be faithful
Ohh, yeaah, yeah.”

Suaranya indah.. tiap bait liriknya menggambarkan betapa besar rasa rindunya kepada sang gadis.., sepertinya itu lagu ciptaanya sendiri.., aku pun memberanikan diri membuka pintu ruangan ini dengan perlahan.., aku melihat seorang lelaki yang duduk memunggungiku.., rambutnya pirang, dan tinggi., hanya itu.., aku tak dapat melihat wajahnya
“Apa kau tak diajari sopan santun oleh orang tuamu?” suara dingin lelaki itu membekukan ku “aa…aku aku tak sengaja.. maafkan aku” balasku terbata. Lelaki itu berdiri dari bangkunya, menghadap kearahku yang kini tengah menunduk..,ia melewatiku begitu saja. Astagaaa kenapa aku tadi tak membentaknya? Memang dia pikir dia itu sapa? Errr Kau ini kenapa Carlll???!! Aku kembali merutuki diriku yang bodoh. Aku kembali mendongakkan kepalaku, menatap grand piano hitam itu, “Sepertinya dia bukan manusia” pikirku mengingat sikapnya yang dingin bahkan terkesan horror itu -__-“

“IM GOIN’ IN IM GOIN’ IM GOIN’ IM GOIN’ IN (put your, put your hands up)” Lagu Goin’ in milik JLO pun mulai menggema diseluruh ruangan, dengan segera ku ambil hanphoneku yang tengah meringkuk nyaman disaku jaketku, aku segera mengetuk sekali benda pipih itu  “Moshi-moshi.. Carly here..whassuupp!!?” sapaku riang “Bisa kau pulang sekarang Lucy? Aku ingin memberimu informasi penting” balas Esme disebrang sana “Ahh yeah.. tentu.. sekarang juga?” tanyaku bodoh “Geezz.. tidak, tentu saja sekarang.. Oh my Hunny -__-“ kesal Esme, aku terkekeh geli saat mendengarnya “haha baik baik, aku akan segera pulang, bye.. sampai bertemu dirumah Aunttyy” salamku, setelah memasukkan handphone ku kesaku, aku pun segera pergi ke halte.

----------------------- 15 menit -------------------------


“astaga… kemana semua bus hari ini?” ucapku kesal, aku segera mengetik sebuah pesan kepada Esme bahwa aku akan terlambat pulang karena bus yang tak kunjung datang. Tak berapa lama sebuah Karma Fisker classic berhenti didepanku, sang pemilik mobil menurunkan kaca jendelanya dan…… GEZZZZ ITU JUSTIN.., JUSTIN BIEBER!!! Tuhannn tolong kumohonn jangan buat aku pingsan disini.. Dia menurunkan kaca mata hitam yang bertengger dihidung mancungnya “Butuh tumpangan nona manis?” tanyanya sambil mengedipkan sebelah matanya.,Blushhh Astagaaa ayooo bernafaslah Carlyy,, bernafaslah “umm… ba..baiklah” ucapku gagap.., astaga aku pasti terlihat sangat konyol saat ini. Justin keluar dari mobilnya dan membukakan pintu untukku. “Wajahmu merahh” ucap Justin polos.. Aku hanya melengos dan masuk kedalam mobil. Hening. Ahh aku tak suka keadaan seperti ini “Kau” ucap kami bersamaan “Kau duluan” balasku “no, ladies first” balasnya “Kau masih ingat rumahku.. ohh tidak maksudku rumah Esme.. Kau masih ingat bukan?” tanyaku sedikit kaku, dia terkekeh.. astaga senyuummnya “tentu saja.., kau pikir ingatanku ingatan jangka pendek..” guraunya “Ok sekarang giliranku.. kenapa kau baru pulang?”tanyanya.. astaga apa yang harus ku lakukan?? Tak mungkinkan aku bercerita bahwa aku pulang terlambat hanya karena mengintip manusia jadi-jadian diRuang music tadi??? “Carl?” panggilnya “ahh yeah.. sedikit tugas.. ohh tidak maksudku pekerjaan” balasku salah tingkah “ok Sampai” ucapnya “uhhmm terimakasihh Just.., kau mau mampir??” tanyaku “uhmm aku sebenarnya ingin.. tapi aku harus segera pulang.. maaf” jawabnya kecewa “tak apa… mungkin lain kali” ucapku “baiklah.. aku masuk dulu” lanjutku “yeahh tentu saja.. sampai jumpa” pamitnya, aku pun keluar dari mobil dan melambaikan tangan kearahnya. Hufftt…sepertinya aku bisa bernafas lebih baik sekarang.. aku menggelengkan kepalaku.


LIKE pada option diatas
SHARE ke temen kalian
FOLLOW blog nya
FOLLOW twitter gw juga boleh
NO COPAST dari part awal sampe akhir
Buat yg copast umurnya pendek *eh

 

Upie Rukurukucil Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez