Sabtu, 25 Mei 2013

Life Is Adventure Bab V

Diposting oleh Unknown di 02.41
BAB V : Candian Boy.., Who Are You?

Bukankah dia lelaki yang menabrakku tadi siang? Dia.., lelaki berambut emas, bermata hazel dengan gaya maskulin yang mampu menghipnotis mata setiap wanita yang melihatnya. “Tampan, eh?” ucap Bibi esme yang tiba-tiba berdiri disampingku dengan mata yang juga tertuju kearah Canadian boy itu. Aku terkekeh "Just little bit aunty.., jangan berlebihan" balasku. Esme tersenyum " a.. jangan seperti itu.. tunggu sampai dia bertemu langsung denganmu..kau akan jatuh cinta padanya" ucap Esme. Aku hanya memutar bola mataku jengah "Jadi kapan giliranku naik Esme?" tanyaku "setelah dia selesai" balas Esme sambil berlalu menuju meja kasir. Aku kembali menatap ke arah Canadian Boy itu, dia tengah tersenyum sambil mengucapkan terimakasih kepada para pengunjung, "Senyumnya manis" ucapku tanpa sadar, aku membekap mulutku kilat sambil mengetuk-etuk kepalaku pelan "Bodoh!" umpatku pelan "Kau memang bodoh" ucap seseorang disebelahku, Aku menengok kearah sumber suara, mataku hampir keluar saat menatap siapa yang tengah berdiri dihadapanku kini "Logan?bagaimana bisa?" tanyaku kaget "jangan terkejut seperti itu.., wajahmu bertambah jelek bodoh! Kau pikir tak ada transportasi lain untuk sampai ke sini? dan kenapa kau tak meninggalkan iPadku? huh Aku mengirimimu pesan tapi kau tak membalasnya.. dasar idiot ada beberapa file penting yang ada disan...na" omelanya mendadak memelan karena mendapat pelototan ganas dari Esme  "Tunggu.., kau mengirimiku pesan?" tanyaku bodoh "Sudah ku katakan tadi.., apa kau tak dengar?! sudahlah.., kemarikan kunciku.," balasnya. aku merogoh saku jaketku dan memberikan kunci mobil kepadanya. "Lucy!" teriak Esme, aku menengok kearahnya, ia tengah menunjuk kearah panggung, kosong tak ada siapapun disana, kemana dia? "Giliranmu" tambah Esme. Aku mengangguk dan berjalan kearah panggung. Melangkah pasti menapaki lima undakan tangga kearah panggung.Kududukan tubuhku diatas sebuah kursi berwarna hitam yang senada dengan warna grand piano yang tersedia dihadapanku. Ku tarik nafasku perlahan dan menghembuskannya pelan, kesepuluh jariku kini mulai menari-nari diatas tuts-tuts piano, mengalunkan sebuah harmoni yang padu dan merdu, Aku pun mulai melantunkan sebuah lagu berjudul  "I would"   
If I could take away the pain and put a smile on your face
Baby I would, baby I would
If I could make a better way, so you could see a better day
Baby I would, baby I would, I would

Paint a doorway to the sky and hand you the keys,
Let you know that you're always welcomed so that you never leave
Buy you all those fancy things that you only see on tv, yeah
Run away, to our hideaway, we be living the american dream
And i, know it's never gonna be that easy
But I know that it won't hurt us to try

If I could take away the pain and put a smile on your face
Baby I would, baby I would
If I could make a better way, so you could see a better day
Baby I would, baby I would, I would

Wo-oh, wo-oh, wo-oh baby I would

To the love forever wide, so that it never runs dry
Anytime you ask me why i'm smiling, say that i'm satisfied
You got your flaws and so do i,
Past lovers that made you cry
And though I wanna make it right
I just cant read your mind

And i, know it's never gonna be that easy
But I know that it won't hurt us to try


If I could take away the pain and put a smile on your face
Baby I would, baby I would
If I could make a better way, so you could see a better day
Baby I would, baby I would, I would


Wo-oh, wo-oh, wo-oh baby I would

Yeah it's not about what I want
It's all about what you need
I know that he hurt you, but that wasnt me
And I know, and I know sometimes it's hard to see
That all we need to be

If I could take away the pain and put a smile on your face
Baby I would, baby I would
If I could make a better way, so you could see a better day
Baby I would, baby I would, I would

Wo-oh, wo-oh, wo-oh baby I would

Jari-jariku berhenti menari, terdengar tepuk tangan riuh dari para pengunjung, aku melihat kesekeliling menatap para pengunjung sambil tersenyum, pandanganku terhenti saat manik mataku bertatapan langsung dengan manik matanya, dia tersenyum sambil memberikan stand aplause untukku, aku tersenyum kembali dan beranjak dari dudukku, berterimakasih dan turun dari panggung.



                                                                             

0 komentar on "Life Is Adventure Bab V"

Posting Komentar

 

Upie Rukurukucil Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez