Sabtu, 06 April 2013

Life Is Adventure Bab I

Diposting oleh Unknown di 02.08

BAB I : WOLFGANG AMADEUS MOZART

Pagi ini adalah hari ke 15 dari bulan Desember,masih dengan suasana musim dingin yang menggeretakkan gigi dan membekukan tulangku, seperti biasa aku berangkat sekolah dari blok perumahan menuju stasiun Metro yang berjarak tidak jauh dari tempat tinggalku.Menapaki trotoar yang berselimut salju tebal sembari merapatkan mantel tebal berbulu yang kini sedang ku kenakan. Aku terduduk dibangku tunggu sambil menyesap secup coffelatte, menikmati arsitektur bergaya nouveau yang unik.Aku masih memandanginya dengan takjub, sekelebat bayangan tanah air muncul dibenakku….., Deru kereta mulai terdengar memecah kenangan-kenangan  indah Indonesiaku.Segera kulangkahkan kaki jenjangku kedalam kereta yang mentransport sekitar 4,5 juta orang perhari itu.
Seorang lelaki berwajah unyu itu melambaikan tangan kearahku seraya menepuk-nepuk bangku kosong disebelahnya, ia tersenyum sumringah menyambut kehadiranku, dengan langkah pasti aku berjalan mendekatinnya dan duduk bersanding dengannnya “Bonjour, belle” sapanya riang, “bonjour, beau” balasku sambil terkekeh pelan. Ia mulai bercerita mengenai seniman yang ia temui kemarin sore saat pulang sekolah dengan semangat membara,sambil memperagakan tiap-tiap adegan kejadian yang ia lalui, bagai seorang actor yang memperagakan sebuah adegan film yang tengah ia sutradarai sendiri. Wajahnya yang terkesan imut seperti bayi itu mampu membiusku kedalam ceritannya yang penuh dengan petualangan dan seni-seni music yang padu nan indah.Ia seorang pianist kecil yang tampan, jika jari-jemarinya telah menyentuh tiap-tiap tuts pada piano secara acak, orang-orang disekelilingnya pasti akan bersorak kemudian terdiam menikmati setiap nada-nada indah yang terlantun dari jari-jemarinya.
Tak terasa stasiun pemberhentianku sebentar lagi tiba, aku bergegas mengenakan tas ransel yang sedari tadi keletakkan dipangkuanku.Greyson berpamitan kepadaku karena ia  harus mengambil beberapa buku yang kemarin ingin ia pinjam diperpustakaan, aku hanya manggut-manggut melihatnya berkata secepat kereta metro yang baru saja kami tumpangi, aku hanya menatap punggungnya yang kian lama menghilang dibalik kerumunan manusia yang berlalu-lalang di stasiun metro ini,Greyson, pemuda berbakat asal texas amerika itu memiliki semangat belajar yang tinggi,Dia bersekolah diparis hanya dengan bermodalkan beasiswa dan akomodasi yang diberikan delegasi amerika kepada pelajar-pelajar jenius sepertinya,walaupun demikian Greyson tetap menjadi Greyson, Bocah 15 tahun yang gemar membaca, menganalisis,beragumen dan berdebat dengan menggunakan fakta yang konkrit, dan yang paling mendominasi adalah jiwa seninya dalam memainkan piano dan karya-karyanya yang menyejukkan hati, yang mejadikannya seorang Wolfgang Amadeus Mozart kedua dikehidupanku.
 Sungguh Dramatis..! Aku mulai mengingat perbedaan drastis yang terjadi ditanah airku saat ini, para remaja mulai kehilangan jati dirinya sebagai pemuda indonesia, banyak remaja yang jenius dan berpotensi membangun Negara Indonesia menjadi negara adi kuasa terhalang oleh] godaan-godaan yang diumbar melalui dunia maya. Miriss..! Penjajahan mulai dilakukan secara halus, bertahap,  melangkah dengan pasti dan tersusun rapi, menghunus, menelusup langsung kerongga jantung Indonesia, bagai virus yang langsung secara sarkatis menyerang telur-telur burung garuda yang masih bercangkang lunak, melumpuhkan generasi-generasi muda penerus bangsa yang bertanggung jawab atas kelangsungan kemerdekaan bahkan keberadaan Negara Republik Indonesia.

0 komentar on "Life Is Adventure Bab I"

Posting Komentar

 

Upie Rukurukucil Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez